
Agna, itulah panggilan yang sangat akrab bagi mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan UGM SM V ini. Dilahirkan di Kandangan HSS 17 Agustus 1985 adalah putri pasangan Drs A.Tajuddin, M.Si dan Maskanah S.Pd. Aktivitas yang menjadi kegemarannya adalah belajar bahasa asing disamping menulis karya puisi dan essay kehewanan. Pada saat tertentu ia mendalami bahasa Jepang dan Inggeris. Cita-citanya ingin meneruskan pendidikan sampai ke luar negeri.
Karena itu ia sangat getol dalam menulis. Pada saat di SLTP ia pernah meraih juara dua dan juara tiga berturut-turut pada tahun 1996-1997 dalam lomba penulisan puisi tingkat SLTP se Propinsi Kalimantan Selatan. Berbagai piala telah ia raih dan tentu saja insentifnya, dong agak lumayan.
Mahasiswi ini kini tinggal di Jogjakarta dan bersama keluarganya di Tabalong mencoba meraih bintang-bintang dengan berbagai upaya meningkatkan SDMnya. Meraih prestasi itulah yang menjadi mottonya.
Landskap Kehidupan yang terbuang
Bulan yang tersenyum di balik langit malam
Tertutup awan yang berarak
Menyiratkan rasa rindu hati
Pada tatapan sang mentari
Di sudut gang yang sempit
Saat dunia sedang terlelap
Apakah kau dengar?
Jerit kecil dari bibir mungil
Saat tidur mimpi yang setengah setengah datang
Buah dari lelahnya tubuh
Diterpa panasnya matahari siang tadi
Esok hari seperti sebelumnya
Tatapan kosong dan nanar
Mengisi sudut-sudut
Mengais kehidupan di sisi-sisi gelap yang tersembunyi
Kendaraan yang melintas
Menghamburkan debu-debu
Asap tebal knalpot menutupi jalan-jalan
Menyembunyikan kenyataan pahit
Derita yang seakan tak pernah berakhir
Kehidupan yang getir, begitu kejamnya waktu menggilas hari-hari
Sendiri, menatap dengan galau
Pada sang awan di atas
Saat angin berhembus menerpa tubuh
Kegelisahan jiwa, terbanglah tinggi
Sampaikan rasaku ke hadiratNya
Berikan saat-saat yang terindah
Walau hanya di ujung nyawa
Bunga
Hari itu, kenangan indah bagiku
Kita bersama jalani kisah, kadang sulit tapi bahagia
Tertawa bersama, jelajahi waktu
Bunga-bunga itu mulai tumbuh
Menyiratkan cinta, terus tumbuh di hati ini
Waktu terus berlalu
Ku seharusnya berusaha menikmatinya
Namun semua tak ada lagi
Kau pergi memilih jalanmu
Takdirmu yang lain, tak bersamaku
Malam itu saat bulan bersinar terang
Diselingi awan hitam
Angin yang berhembus menusuk hatiku
Saat kau ucapkan selamat tinggal
Kesedihan menyiksaku
Tak lagi denganmu, terus bayangi fikirku
Kutitipkan harap pada seorang sahabat
Membawa kebahagiaan walau sesaat
Tak sempat ku lupakan semua
Kau tolak semua tawaran yang dia tawarkan
Kesedihan pun kembali slimuti hatiku
Tapi ku tahu tak bisa terus begini
Ku
Meski ku tak tahu engkau di mana
Ku
Hati saling memanggil
Jiwa saling mencari
Dalam waktu yang terus berjalan
Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar