Selamat Datang di Kawasan Penyair Tabalong Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Agna Dinnah Lantria




Agna, itulah panggilan yang sangat akrab bagi mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan UGM SM V ini. Dilahirkan di Kandangan HSS 17 Agustus 1985 adalah putri pasangan Drs A.Tajuddin, M.Si dan Maskanah S.Pd. Aktivitas yang menjadi kegemarannya adalah belajar bahasa asing disamping menulis karya puisi dan essay kehewanan. Pada saat tertentu ia mendalami bahasa Jepang dan Inggeris. Cita-citanya ingin meneruskan pendidikan sampai ke luar negeri.

Karena itu ia sangat getol dalam menulis. Pada saat di SLTP ia pernah meraih juara dua dan juara tiga berturut-turut pada tahun 1996-1997 dalam lomba penulisan puisi tingkat SLTP se Propinsi Kalimantan Selatan. Berbagai piala telah ia raih dan tentu saja insentifnya, dong agak lumayan.

Mahasiswi ini kini tinggal di Jogjakarta dan bersama keluarganya di Tabalong mencoba meraih bintang-bintang dengan berbagai upaya meningkatkan SDMnya. Meraih prestasi itulah yang menjadi mottonya.


Landskap Kehidupan yang terbuang


Bulan yang tersenyum di balik langit malam

Tertutup awan yang berarak

Menyiratkan rasa rindu hati

Pada tatapan sang mentari

Di sudut gang yang sempit

Saat dunia sedang terlelap

Apakah kau dengar?

Jerit kecil dari bibir mungil

Saat tidur mimpi yang setengah setengah datang

Buah dari lelahnya tubuh

Diterpa panasnya matahari siang tadi

Esok hari seperti sebelumnya

Tatapan kosong dan nanar

Mengisi sudut-sudut kota

Mengais kehidupan di sisi-sisi gelap yang tersembunyi

Kendaraan yang melintas

Menghamburkan debu-debu

Asap tebal knalpot menutupi jalan-jalan kota

Menyembunyikan kenyataan pahit

Derita yang seakan tak pernah berakhir

Kehidupan yang getir, begitu kejamnya waktu menggilas hari-hari

Sendiri, menatap dengan galau

Pada sang awan di atas sana

Saat angin berhembus menerpa tubuh

Kegelisahan jiwa, terbanglah tinggi

Sampaikan rasaku ke hadiratNya

Berikan saat-saat yang terindah

Walau hanya di ujung nyawa


Bunga


Hari itu, kenangan indah bagiku

Kita bersama jalani kisah, kadang sulit tapi bahagia

Tertawa bersama, jelajahi waktu

Bunga-bunga itu mulai tumbuh

Menyiratkan cinta, terus tumbuh di hati ini

Waktu terus berlalu

Ku seharusnya berusaha menikmatinya

Namun semua tak ada lagi

Kau pergi memilih jalanmu

Takdirmu yang lain, tak bersamaku

Malam itu saat bulan bersinar terang

Diselingi awan hitam

Angin yang berhembus menusuk hatiku

Saat kau ucapkan selamat tinggal

Kesedihan menyiksaku

Tak lagi denganmu, terus bayangi fikirku

Kutitipkan harap pada seorang sahabat

Membawa kebahagiaan walau sesaat

Tak sempat ku lupakan semua

Kau tolak semua tawaran yang dia tawarkan

Kesedihan pun kembali slimuti hatiku

Tapi ku tahu tak bisa terus begini

Ku kan jemput kembali cinta itu

Meski ku tak tahu engkau di mana

Ku kan temukanmu

Hati saling memanggil

Jiwa saling mencari

Dalam waktu yang terus berjalan

Ku kan temukanmu.

Tidak ada komentar: