Selamat Datang di Kawasan Penyair Tabalong Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Kamila

Mila, nama akrab yang sering dipanggil kepada Nyonya muda ini. Kelahiran Tanjung, 7 Juli 1975, memiliki banyak kreasi dalam menulis. Ia menulis puisi sejak menjadi siswi di SMAN 2 Tanjung, karya-karyanya masuk dalam antologi Potret diri dan Jembatan antologi puisi dan cerpen. Sekarang Ibu ini tetapi senang menulis puisinya, tidak bosan-bosannya meski sudah punya anak balita. Alamat rumahnya ada di jalan Tanjung Selatan RT 07 No.112 Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong, kode pos 71571.

Kerjanya sebagai karyawan Tata Usaha (TU) SMAN 2 Tanjung, bersama rekan-rekannya tidak lupa menulis puisinya. Suaminya Budi Harto selalu mendorongnya untuk berproduksi dalam kehidupannya. Sehingga karya-karyanya dapat dibukukan.

FATAMORGANA

Di malam awal tahun

Kumernenung dan bertanya dalam hati

Apa yang mereka cari

Disudut desa dipinggiran kota

Sayup terdengar tasbih tahmid dan zikir

Dari mulut orang-orang beriman

Sedang disini kala kakiku berpijak

Sungguh suatu pemandangan nyata

Dalam kehidupan ini

Mereka berpesta pora mabuk dan ……….

Na uzubillah min zalik, Allahu Akbar

Begitu rendah moral dan akhlak

Anak muda sekarang

Jangan salahkan alam bila tak bersahabat

Ini karena ulah anak-anak manusia

Yang tak bermoral dan tak berakhlak

Ya, allah engkau yang menancapkan

Gunung-gunung dan poho-pohon sebagai

Tiang dan pakunya dunia

Langit kau jadikan sebagai atap

Dan bumi sebagai lantainya

Jika engkau murka ya…Allah

Engkau cabut dan kau tumbangkan

Isinya .maka kehancuranlah yang terjadi

Ya Allah kenapa mereka tak menyadari

Kenapa mereka terlena dalam kemaksiatan

Ya…..Allah bukalah pintu hati mereka

Sebelum pintu taubatmu kau tutup

Amien

Tanjung, 5 Januari 2006

KEHARUAN ALAM

Akhir tahun selalu berulang musibah

Hujan lebat menimpa Jawa timur, dan Jember

Berhektar sawah tergenang dalam

Banjir Lumpur

Rumah-rumah hancur terendam

114 orang tenggelam dan hilang

tak karuan nasibnya

berita di media massa mengalamatkan

pertanda bahwa kehidupan sudah

rapuh dan mendekati keruntuhan

siapa yang disalahkan dalam

peristiwa ini?

Apakah alam sudah enggan bersahabat

Dengan kita ?

Ataukah ini kesalahan manusia

Ataukah ini teguran ataukah peringatan

Dari Tuhan yang esa

Bahwa dimuka bumi ini penuh

Lumut noda dan dosa

Tanjung, 5 Januari 2006

Tidak ada komentar: