Selamat Datang di Kawasan Penyair Tabalong Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Siti Juarida



Gadis ini sering dipanggil Ida dalam pergaulannya dimasyarakat. Wanita kelahiran Tanjung Tabalong, 29 Agustus 1974. Anak kedua dari dua bersaudara terlahir dari pasangan Juhri dan Nurpatiah. Ia berasal dari keluarga PNS lingkup Pemerintah Kabupaten Tabalong namun memiliki hobby sastra terutama puisi. Karya-karyanya pernah dimuat di Antologi jembatan para penyair tiga kota, Kandangan, Tabalong dan Kotabaru yang diterbitkan oleh PT Adi Cita Karya Nusa Jogjakarta tahun 2000.

Kali ini ia menulis karyanya yang sering bernuansa imaginatif dan penuh pesan remaja. Ya, itu karena penyairnya masih lajang, sehingga banyak pengalamannya di dunia remaja.

SUATU MALAM


Lenggang langkah

Beanjak

Menapaki malam

Pelan-pelan

Dan tiba-tiba saja

Langkah itu terhenti

Dikesunyian malam

Yang dingin

Nyala lampu kian redup

Lalu padam

Roda msin itu diam

Tak bergeming

Sei Loban………

Saksi bidu kekhawatiran

Betapa lengang, sunyi, gelap

Dikiri laut, di kanan padang ilalang

Kantung kemihpun penuh berisi

Hanya bunyi jengkrik yang kudengar

Ketika mataku terasa berat menahan kantuk

Percakapan di warungpun kian hambar

Lalu lenyap….

Mendengkur dibuai mimpi

Tapi kenapa

Mataku tak bisa pejam

Dan kidung malam

Masih terus bernyanyi

Menertawakanku

Sendiri

Menanti pagi

Sei Loban ,Tanah Bumbu, 24 April 2005




SEMALAM DI INNA SIMPANG



Mendung menyapa

Saat ku tiba di Bandara

Berbekal tentengan tas

Bergayut di lengan

Mendung tersenyum

Mengantarku dalam rinai

Menuju simpang

Gubernur Suryo

Surabaya .. Surabaya.

Oh…Surabaya.

Senandung riang

Dari mulut Yanesha

Merdu terasa

Sejuk di dada

Sesuci kata; dan gema doa

Di remang malam

Dari balik jendela

Kutatap langit yang kelam

Setentram hatiku

Dalam dekap kurnia

Ternyata waktu itu

Memang buat kita

Damai itu untuk kita

Sadarkan beban bathin

Sejenak di eternet kamar

Kulihat sebentuk wajah damai

Penghantar lelap tidurku

Inna Simpang……….

Pagi ini telah kutemukan lagi

Mutiaraku yang dulu hilang

Surabaya, 20 Desember 2005

Tidak ada komentar: